Pemprov Jatim Uji Hafalan Quran Hafidz-Hafidzah Warga Kota Malang

Seorang tahfidz lagi diuji hafalannya oleh tim penguji dari Jawa Timur. Untuk bisa lolos menjadi salah satu dari 20 orang penerima uang penghormatan dari Kesra Pemprov Jatim, Selasa (15/6/2021). Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Sebagai salah satu pemenuhan syarat dalam rangka menerima uang penghormatan. Sebanyak 31 orang hafid dan hafidzah se-Kota Malang mengikuti proses seleksi administrasi dan uji hafalan Al Quran 30 juz secara acak.

Proses seleksi tersebut diberikan oleh Bagian Kesejahteraan rakyat (Kesra) Pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Timur bekerjasama dengan LPTQ Jatim.

Kabag Kesra Setda Kota Malang, R. Achmad Mabrur menjelaskan, seleksi ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Penyeleksian hafidz-hafidzah dalam rangka menerima uang kehormatan dari Kesra Pemprov Jatim pada 2021 dengan kuota 20 orang.

“Tahun ini sebanyak 31 orang lolos administrasi, nantinya akan diseleksi lagi menjadi 20 orang hafidz-hafidzah. Tahun sebelumnya sebanyak 30 kuota penghafal Al Quran (tahfidz). Peserta adalah asli warga Kota Malang,” jelas Mabrur.

Lebih jauh, mantan Camat Kedungkandang ini mengatakan, pelaksanaan seleksi berlangsung satu hari di Masjid Baiturrahim di lingkungan Balai Kota Malang. Dimulai pagi sampai siang hari secara bergantian dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, Selasa (15/6/2021).

“Dalam seleksi para hafidz-hafidzah, kami dibantu oleh Kesra Pemprov Jatim dengan menghadirkan dua orang hafidz senior dari Provinsi Jatim. Sebelum pelaksanaan seleksi, informasi dan sosialisasi telah kita sebar di kumpulan atau group para tahfidz. Dan yang lolos sebanyak 31 orang,” kata dia.

Lebih jauh, mantan Lurah Kasin ini membeberkan, seleksi penerima uang kehormatan dari Pemprov Jatim, bukan sekadar penghafal Al Quran. Melainkan seorang tahfidz yang terlibat aktif ditempat pengajaran ngaji, baik di Ponpes, madrasah diniyah maupun TPQ.

“Mereka pun (tahfidz) juga harus memiliki beberapa santri ngaji, baik secara umum dan utamanya belajar khusus hafalan Quran. Metode pengajarannya seperti apa diberikan kepada para santri ngajinya,” bebernya.

Salah seorang peserta seleksi dari alumni Pondok Pesantren Al Munawariyyah yakni M Fahmi mengucapkan, terimakasih atas perhatian dan support-nya yang berkenan memberikan motivasi kepada penghafal Al Quran.

“Sama-sama ikut mendidik dan mencerdaskan anak bangsa untuk mengajarkan ilmu positif. Utamanya bidang ilmu quran dan ilmu agama,” ucap Fahmi, 6 tahun nyantri di Ponpes Al Munawariyyah.

Hal senada diungkapkan Rahmawati F alumnus 7 tahun nyantri di Ponpes Nurul Huda Singosari. Ia menambahkan, kendati sudah menghafal quran selama tujuh tahun nyantri di Ponpes. Akan tetapi, rasa gugup masih terasa saat diuji oleh penguji hafalan.

“Kami sangat apresiasi perhatian Pemprov Jatim dan Pemkot Malang, telah memberikan perhatiannya. Semoga menjadi penambah motivasi perjuangan dalam mencerdaskan anak bangsa melalui penguatan nilai agama lewat hafalan Qurannya,” pungkas perempuan warga Kelurahan Purwantoro.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top