Reporter Royvi Novriansyah
TUBAN, SUARADATA.com-Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) adalah suatu sistem pengelolaan sumber daya hutan yang dilakukan bersama oleh Perhutani dan Masyarakat Desa Hutan (MDH).
Atau bisa dikatakan dengan pihak yang berkepentingan (Stakeholder) dengan jiwa berbagi. Sehingga, kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan proposional.
Atas dasar SK Direksi Perum Perhutani No. 682/KPTS/Dir/2009 tentang PHBM, telah dilaksanakan penyerahan secara simbolis sharing produksi Kayu kepada perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Tuban utk produksi Kayu tahun 2017 di Aula Rapat Kantor Perum Perhutani KPH Tuban, Rabu (21/7/2021).
Menurut Administratur KPH Tuban Miswanto, LMDH merupakan suatu lembaga yang dibentuk oleh masyarakat desa hutan. Tetapi berbadan hukum, dan mempunyai fungsi sebagai wadah bagi MDH untuk menjalin kerjasama dengan Perhutani dalam PHBM dengan prinsip kemitraan.
“Ini Khan kemitraaan antara KPH dengan LMDH, konsep kemitraan adalah saling mendukung mengisi dan menguatkan,” ujar Miswanto.
Kemudian pria kelahiran Cilacap menjelaskan, pada pilar kelembagaan masyarakat terdapat 48 LMDH di wilayah Kerja Perhutani KPH Tuban. Selanjutnya, ditempatkan sebagai keharusan dalam konteks pihak kelembagaan yang menjadi mitra utama. Tentunya, pada implementasi PHBM dengan nilai total sharing produksi 237.457.656 rupiah.
“Sharing kayu kan kompensasi dari kerjasama itu ada aturan dan ada formulanya di petunjuk PHBM,” ujarnya.
Pria lulusan Institut Tekhnologi Bandung (ITB) tahun 1996 ini dalam arahannya menyampaikan, agar LMDH semakin bersemangat untuk bekerjasama dengan Perhutani. Terlebih, dalam kegiatan pengamanan dan suksesnya tanaman produksi. Sehingga, bagi hasil atau sharing produksi yang didapat bisa dimanfaatkan untuk.kegiatan kelembagaan.
“Harapan Kita peran LMDH Kedepan semakin nyata dalam membangun hutan,” pungkasnya.(Roy/And/Red)
