Wali Kota Malang: Varian Baru Virus Corona Bisa Mengancam Ketenangan Negara

Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Kapolresta Makota Kombes Pol Leo Simarmata saat mengecek kesiapan pasukan pengamanan larangan mudik lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah.

MALANG, SUARADATA.com-Sebaran virus corona varian baru dari India model B.1.617, terjadi sebanyak 400 ribu kasus dengan angka kematian sebanyak 3.500 kasus.

Selanjutnya negara Inggris (B1.1.7) serta Afrika (B.1.351), sehingga masyarakat wajib mewaspadai dan tidak boleh lengah. Mengingat aktifitas pada momen Idul Fitri ada peningkatan kendati sudah ada larangan mudik.

Informasi varian baru virus corona dari tiga negara tersebut, disampaikan Wali Kota Malang Sutiaji saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Tahun 2021. Sekaligus membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol. L Sigit Prabowo bertempat di halaman Balai Kota Malang, Rabu (5/5/2021).

Wali Kota Malang, Sutiaji memaparkan, apel gelar pasukan ini untuk melihat kesiapan pengamanan. Sekaligus mengamankan kebijakan pemerintah terkait larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Larangan mudik ini guna mencegah angka naik setelah pelaksanaan libur panjang.

“Kendati sudah ada kebijakan larangan mudik, peminat mudik nyatanya masih cukup tinggi yakni sebesar 7 persen atau 17,5 juta orang. Sedangkan, berdasarkan pengalaman tahun 2020 kemarin, adanya kebijakan pelaksanaan libur panjang Idul Fitri 1441/2020, mengalami kenaikan sebesar 93 persen,” paparnya.

Wali Kota Sutiaji juga menyebutkan, pelaksanaan keluar masuk di dalam negeri patut diperketat. Dengan persyaratan meliputi hasil tes negatif covid-19 serta sertifikat vaksin. Penyediaan rapid tes Antigen di setiap pos pengamanan untuk penumpang secara sampling (acak).

“Terpenting lagi adalah penerapan protokol kesehatan lebih diketati lagi oleh semua pihak, khususnya para penumpang yang melakukan perjalanan,” bebernya.

Politikus Demokrat ini menambahkan, apel gelar pasukan ini juga mengantisipasi adanya klaster baru dari Ponpes, mudik, ziarah, Mall dan lainnya. Untuk itu, keterlibatan PPKM Mikro dan kepedulian RT/RW sangat diharapkan peran sertanya.

“Dalam rangka memantau pekerja migran indonesia (PMI) maupun pendatang baru,” tambahnya.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leo Simarmata menginformasikan, telah melibatkan 500 personil gabungan seperti TNI, Polri, Pemkot, Ormas serta elemen masyarakat lainnya untuk mengamankan kebijakan pemerintah larangan mudik tersebut.

Selain itu, pihaknya telah memasang beberapa pos pengamanan dan pelayanan khususnya satu pos penyekatan di exit toll Madyopuro. Bahkan, dilaksanakan pengamanan 24 jam secara periodik untuk pemeriksaannya.

“Pelaksanaan takbir keliling, open house maupun buka bareng ditiadakan, terkecuali ibadah sholat idul fitri tetap diperbolehkan,” pungkasnya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top