Dua Pekan Harga Beras di Tuban Naik Hingga Rp 15.000 Perkilogram


69
Pedagang di Pasar Pramuka, Tuban saat melayani pembeli beras.

TUBAN, SUARADATA.com-Pada musim kemarau panjang yang melanda sejumlah daerah menyebabkan harga beras di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mengalami kenaikan. Seperti terpantau di pasar Pramuka yang berada di Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban.

Terpantau dalam dua pekan terakhir ini harga beras mengalami kenaikan dibandingkan harga sebelumnya. Untuk kwalitas premium perkilogramnya mencapai empat belas ribu hingga lima belas ribu rupiah. Padahal sebelumnya hanya dikisaran harga dua belas hingga tiga belas ribu rupiah.

Sementara itu, untuk beras kwalitas
medium menembus angka tiga belas ribu lima ratus rupiah. Sebelumnya hanya pada kisaran harga sebelas hingga dua belas ribu rupiah perkilogramnya.

Dengan adanya kenaikan harga beras ini dikeluhkan para pedagang dan pembeli. Salah satunya yang disampaikan pedagang di pasar Pramuka, Muryati.

“Kenaikan beras ini sudah terjadi sekitar dua Minggu yang lalu. Kenaikannya mencapai seribu lima ratus rupiah perkilonya gramnya. Adanya kenaikan ini banyak pelanggan yang komplain mas. Selain itu juga tingkat penjualan menurun yang biasanya beli 10 kilo kini hanya membeli 5 kilo,” kata Muryati saat ditemui di tokonya, Kamis (7/9/2023).

Menurutnya, penyebab kenaikan harga beras ini karena dampak dari kemarau panjang sehingga banyak petani yang gagal panen. Sementara itu, untuk stok di gudang juga menipis serta pembeli juga menipis.

“Untuk stok di gudang juga menipis serta pembeli juga menipis. Kini masyarakat banyak yang beralih ke beras Bulog, karena harganya lebih murah yaitu di harga sepuluh ribu sembilan ratus rupiah,” terangnya.

Dalam hal ini pihaknya berharap, kepada pemerintah untuk menstabilkan harga beras ini serta harga beras ini bisa turun.

“Semoga pemerintah segera menstabilkan harga beras,” pintanya.

Hal senada juga disampaikan salah satu pembeli, Rini warga Kelurahan Karangsari. Ia berharap, kepada pemerintah segera menstabilkan harga beras ini. Karena kasihan masyarakat yang perekonomiannya menengah kebawah. Dengan adanya kenaikan ini berdampak pada perekonomian rumah tangga.

“Saya berharap pemerintah segera menurunkan harga beras, kasihan kepada orang yang tidak punya,” timpalnya.

Menggapai hal tersebut, Kepala Dinas Kopumdag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya mengatakan, untuk kondisi kenaikan beras ini hampir terjadi di seluruh Indonesia tidak hanya di Kabupaten Tuban saja.

“Kenaikan beras ini adanya dampak dari El Nino yang ada. Hal itu menyebabkan budidaya padi tidak leluasa karena keterbatasan air. Sehingga pasokan secara umum untuk padi ini terus menipis dan berpengaruh dengan harga dipasaran,” terangnya.

Lanjutnya, di Kabupaten Tuban sendiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah telah bekerjasama dengan Bulog. Tujuannya, untuk menyuplai beras terutama beras yang layak konsumsi dan harga terjangkau. yaitu dikisaran harga Rp 10.900.

“Kami juga berupaya masyarakat di 20 kecamatan di Kabupaten Tuban bisa mengakses beras Bulog melalui “kios kita,” untuk mendapatkan beras tersebut,” imbaunya.

Kendati demikian, adanya dampak el nino ini tidak berpengaruh buruk terhadap kecukupan beras di Kabupaten Tuban. Sedangkan, untuk stok beras dari bulog masih aman.

“Untuk stok dari bulog insyaallah masih aman karena di sana juga ada beras cadangan dari pemerintah yang satu tahunya dicadangkan sekitar 100 ton,” pungkasnya.(Sal/And/Red)


Like it? Share with your friends!

69
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *