Pasar Bahagia di Masjid Al Ikhlas, Kuatkan Ukhuwah dan Perekonomian


72
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji ketika menyapa jamaah di Pasar Bahagia diinisiasi Ta’mir Masjid Al Ikhlas usai sholat subuh berjamaah.

MALANG, SUARADATA.com-Edisi Februari 2023 Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji beserta jajarannya mengikuti sholat subuh berjamaah bersama warga sekitarnya di Masjid Al Ikhlas, di Jalan Raya Langsep, Klojen, Sabtu (11/2/2023).

Amal rutinitas kerap digemari Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji ketika ada satu kegiatan. Yakni santunan kepada kurang mampu dan anak yatim piatu. Selanjutnya, bantuan operasional ke Pasar Bahagia. Dilanjutkan meninjau Pasar Bahagia, bertempat di dekat Masjid Al Ikhlas.

Kesempatan tersebut, Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji menegaskan, apa yang diinisiasi oleh Masjid Al Ikhlas, dalam hal ini Pasar Bahagia, satu hal positif. Selain itu, banyak memberikan nilai manfaat. Utamanya jamaah Masjid Al Ikhlas, dan warga di sekitarnya.

“Bukti nyata ini tekad dari ta’mir Masjid Al Ikhlas, memberdayakan masjid dan umat agar lebih bermanfaat dan maslahat. Sehingga keberadaan masjid tidak dimaknai sekedar tempat ibadah (sholat atau taklim) semata,” tegas dia.

Disisi lain peranan ta’mir Masjid Al Ikhlas, lanjut Sutiaji, mampu diimplementasikan dengan baik. Melahirkan pemberdayaan nilai ekonomi kerakyatan yang bersumber pada dana (infaq) dari jamaah dan donatur.

“Kami melihatnya telah diwujudkan dalam pemberdayaan sekaligus peningkatan ekonomi. Berkolaborasi dengan pedagang pasar. Lantas dibagikan secara gratis kepada jamaah. Satu hal luar biasa dan patut didukung oleh banyak pihak,” bebernya.

Sayur mayur dan bahan lauk, sebut Sutiaji, diambil dari para pedagang pasar. Jamaah Masjid Al Ikhlas bisa membawa pulang, guna dimasak buat keluarganya. Nilai ukhuwah dan kemajuan ekonomi kerakyatan.

Wali Kota Malang, Sutiaji sewaktu menyantuni anak yatim piatu di Masjid Al Ikhlas.

“Kami berkeyakinan terbentuk dengan kuat dan harmonis. Hal semacam ini, seharusnya tidak hanya berada di Masjid Al Ikhlas saja. Harapannya bisa merata di masjid-masjid besar lainnya,” tambahnya.

Hal lainnya, dikatakan Sutiaji, para jamaah masjid bisa memahami dan mengaktualisasikan makna Alhamdulillah. Yakni tidak mencari pujian dari manusia. Tapi lebih menggapai Ridho Nya, ketika beribadah kepada Allah SWT.

“Kita beribadah kepada Allah SWT, semata-mata kebutuhan sebagai umat manusia. Bukan karena takut akan neraka Nya. Dan banyak beramal Soleh bukan karena ingin masuk surga Nya. Tapi semua itu mutlak menggapai Ridho Nya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Al Ikhlas, Abdullah Said menuturkan, tujuan dibangunnya Pasar Bahagia. Bagian dari upaya pengembangan sekaligus merekatkan nilai silaturahmi antar jamaah.

“Yang kita himpun dari jamaah (aghniya’) dikembalikan kepada jamaah yang membutuhkan. Sehingga ada azaz kemanfaatan yang digalakkan di jamaah Masjid Al Ikhlas sini,” tutur Abdullah Said.(Iwn/And/Red)


Like it? Share with your friends!

72
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *