MALANG, SUARADATA.com-Berawal seorang warga menapakkan kakinya, yang pertama kalinya singgah di rumah dinas Wali Kota Malang. Merasa bangga dan bahagia di hatinya, dan itu muncul di sosial media (sosmed), menjadikan hati ini tersentuh waktu itu.
“Sehingga mulai hari ini, Minggu (12/2/2023). Dan setiap minggu nantinya. Kami membolehkan warga memanfaatkan halaman, taman, gazebo serta samping rumah dinasnya. Titik spot swafoto (selfie) secara pribadi maupun keluarga atau kelompok,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Bukan itu saja, menurut dia, yang bisa dimanfaatkan oleh warga Kota Malang. Hal lainnya mobil dinasnya pun bisa dipakai untuk acara pernikahan. Semisal mau perjalanan atau sepulangnya dari KUA atau pun menuju gedung resepsi perkawinan.
“Akan tetapi, untuk bisa mendapatkan pelayanan mobil dinas Wali Kota Malang gratis. Maka harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Untuk saat ini mungkin masih bentuk manual mendaftarkannya. Ke depannya sudah melalui aplikasi,” terangnya.
Masih kata Sutiaji, peruntukan terhadap halaman, taman dan gazebo di rumah dinas diberlakukan setiap hari Minggu, ketika Cat Free Day berlangsung. Demikian halnya, mobil dinas sudah disiapkan dengan sopir dan BBM.
“Semuanya kami fasilitasi atau diperdengarkan dengan gratis. Termasuk, warga tengah berselfie ria. Kami juga memberikan makanan dan minuman serta pelayanan kesehatan ringan gratis,” katanya.
Sementara waktu kondisinya mungkin seperti saat ini, lanjut dia, nantinya akan ditata lebih bagus lagi. Pihaknya pun akan menggandeng klinik atau rumah sakit swasta. Sehingga, warga sambil refreshing juga bisa kontrol kesehatannya.
“Kami berpikir, rumah dinas ini adalah milik rakyat. Sudah sepantasnya kita memberikan pelayanan dan kedekatan yang lebih akrab lagi. Kendati tetap ada batasan privasi yang dijaga, pada internal rumah dinas tersebut,” tambahnya.
Dia berharap, yang sudah diinisiasi ini bisa dilanjutkan oleh Wali Kota Malang periode berikutnya. Keberhasilan seorang Sutiaji bukan serta merta begitu saja. Melainkan berkaitan dengan pemimpin sebelumnya.
“Kesuksesan kami di sini bagian dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Seperti Abah Anton. Demikian halnya, dari pak Penny, sebelumnya lagi ada pak Yit dan pak Soesamto hingga seterusnya,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)
0 Comments