Tekad Pemkot Malang Tuntaskan PR dan Kuatkan Ekonomi Kreatif


65
Wali Kota, Sutiaji dan Wawali Bung Edi

 

“Semangat Kolaborasi dan Akselerasi, Bangkit Bersama Diusia ke-108”

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji bertekad disisa kepemimpinannya pada 2022-2023 berkeinginan menuntaskan Pekerjaan Rumah (PR) yang belum selesai.

Diantaranya, mulai persoalan banjir dan kemacetan. Termasuk perbaikan infrastruktur yakni beberapa jalan lubang di Kota Malang.

“Harapannya pada 2022 dan 2023 bisa terselesaikan secara tuntas,” kata Wali Kota Sutiaji, di HUT Kota Malang ke-108, pada Jumat (1/4/2022).

Terlepas dari itu, potret ekonomi Kota Malang didera pandemi covid-19 dua tahun. Tetap bersyukur pada 2021 perekonomian Kota Malang mengalami pertumbuhan sekitar 4,21 persen. Padahal sebelumnya pada 2020 terjadi minus yakni -2,26 persen.

Forkopimda Malang Raya foto bersama usai upacara HUT Kota Malang ke – 108.

“Pertumbuhan nilai ekonomi Kota Malang masih lebih tinggi, dibanding perekonomian Jatim yakni 3,57 persen. Oleh karenanya, selain memikirkan penyelesaian PR. Nilai perekonomian menjadi perhatian besar,” terang Sutiaji, didampingi Wawali bung Edi.

Disamping itu, pandemi covid-19 pun tidak melemahkan pemkot dalam mengukir prestasi. Nilai A pada Sakip dan WTP 10 kali berturut-turut tetap bisa tertorehkan. Belum lagi nominator 10 besar PPD nasional mewakili Jatim.

“Saat ini berproses, harapannya bisa tembus menjuarainya. Di sisi pembangunan, Kota Malang melahirkan tiga gedung baru SMPN sekaligus, ditambah pembangunan Jembatan Tunggulmas,” bebernya.

Prestasi lainnya, pastinya masih banyak sesuai yang dibacakan saat upacara HUT tadi pagi. Pemkot Malang di 2022 hingga 2023 telah berkonsentrasi menjalani kebijakan Malang Mendunia. Tujuannya, memacu ketertarikan korporasi global dan untuk berinvestasi di Kota Malang.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji memotong nasi tumpeng disaksikan forkopimda. Diberikan kepada istri mantan Wali Kota Malang Eben Sugiono sekaligus ibu mertua Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.

“Pastinya guna memperluas pasar dan mengedepankan aktivasi dunia usaha, menciptakan iklim usaha yang kondusif,” paparnya lagi.

Untuk itu, menurutnya, semua elemen atau stakeholder, hendaknya turut menguatkan ekonomi kerakyatan, berbasis ekonomi kreatif. Posisinya memberikan dampak luas bagi masyarakat. Karena pengembangan 17 subsektor ekraf dimiliki Kota Malang saat ini mampu menyediakan kurang lebih 12.823 lapangan usaha.

“Tentunya bisa bertambah lagi nantinya,” pungkasnya.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menambahkan, sepanjang pembangunan di Kota Malang ini untuk kepentingan publik. Legislatif siap mendukung penuh sekaligus kebutuhan anggarannya.

“Disisa masa kepemimpinannya yakni 1 tahun lebih ini. Sesuai RPJMD, pembangunan di Kota Malang siap kita dukung. Utamanya pembangunan berbasis kepentingan masyarakat,” tambah Made.

Nampak Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji memberikan potongan nasi tumpeng ke istri mantan Wali Kota Malang Ebes Sugiono

Semangat Kolaborasi dan akselerasi sekaligus Bangkit Bersama. Lanjut dia, DPRD tidak pernah mempersulit program pembangunan di Kota Malang. Pada intinya DPRD akan menyetujui apa yang menjadi program pembangunan Pemkot.

“Sekali lagi, sepanjang itu untuk kepentingan masyarakat,” cetusnya.

Terpisah, warga Kebonsari yakni Aminudin (65). Terkait HUT Kota Malang ke – 108, sebagai warga masyarakat. Aminudin berharap, peningkatan pembangunan terus diupayakan dan direalisasikan. Utamanya soal sampah, macet, banjir serta infrastruktur.

“Pemkot mesti peka dan cekatan menangani keluhan masyarakat,” ujar Aminudin.(Adv/Iwn/And/Red).


Like it? Share with your friends!

65
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *