TPPI Kirim Bantuan Korban Bencana di NTT dan NTB

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban mengirimkan bantuan untuk korban
bencana badai siklon tropis yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (14/4/2021).

Musibah tersebut mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia serta kerusakan pada pemukiman warga. Melihat hal itu ternyata mengundang rasa simpati dari seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya perusahaan pendukung Pertamina dalam menyediakan BBM nasional, yaitu PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban.

PR & CSR Section Head PT. TPPI, Taheran Sidik Prabowo, mengatakan duka yang melanda warga NTT dan NTB turut menjadi perhatian nasional.

Dalam kesempatan tersebut, TPPI hadir dengan cara mengirimkan bantuan selain sembako juga kebutuhan Ibu dan bayi. Seperti popok atau pampers, susu formula, bubur bayi, pembalut dan lain-lain melalui posko bantuan kemanusiaan bencana alam siklon tropis bekerja sama dengan Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (KUPP) kelas III Brondong.

“TPPI bersinergi dengan KUPP untuk membantu warga terdampak bencana Siklon Tropis di NTT dan NTB, kami serahterimakan secara simbolis hari ini jam 11.300 WIB di kantor KUPP Brondong,” ujar Taheran, pada Rabu (14/4/2021).

Pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan komitmen PT. TPPI sebagai perusahaan penyedia BBM untuk hadir dan berkontribusi langsung kepada masyarakat Indonesia yang tengah dilanda bencana alam. Melalui posko bantuan kemanusiaan ini, sembako dan kebutuhan ibu serta bayi akan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.

“Selain mengirimkan bantuan, kami keluarga besar PT. TPPI juga mendoakan semua korban bencana diberikan ketabahan, kesabaran dan kesehatan dalam menghadapi cobaan dari Tuhan yang maha kuasa,” imbuh pria asli Tuban ini.

Diketahui, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4), pukul 23.00 WIB, badai Siklon Tropis Seroja tersebut mengakibatkan sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak. Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor. Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12.

Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top