Perwakilan PT Paragon Temui Wartawan di Tuban, Ini yang Dibahas

Foto bersama setelah acara diskusi.

Reporter: Roy Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com-Perwakilan PT Paragon Technology and Innovation kantor pusat telah menyapa dan menggelar diskusi dengan wartawan yang bertugas di Kabupaten Tuban. Acara tersebut diselenggarakan di Sekretariat PWI setempat, pada Senin (17/5/2021).

Dalam diskusi tersebut, perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia ini telah menggali informasi mendalam mengenai gerakan jurnalis pendidikan. Termasuk, mengenai kegiatan literasi masyarakat yang ada di Bumi Wali.

Bagian CSR Bidang Pendidikan PT Paragon Technology and Innovation, Rico J Artanto menyampaikan, beberapa program unggulan yang telah dilakukan perusahaan. Seperti, program untuk guru dan Fellowship Jurnalis Pendidikan, serta beberapa program beasiswa pendidikan lainnya.

“Perusahaan ini didirikan oleh orang Indonesia Nurhayati Subakat pada tahun 1985. Dan memang lebih fokus memajukan ke bidang pendidikan,” ujar Rico sapaan akrabnya.

Kata dia, perusahaan pemegang beberapa merek unggulan seperti wardah, Make Over, Emina dan IX, Putri serta Kafh ini sejauh ini telah berkomitmen pada dunia pendidikan. Termasuk memfasilitasi para mahasiswa, guru maupun tenaga pendidik lainnya.

“Alhamdulillah kami sejauh ini kami terus komitmen pada dunia pendidikan,” timpalnya.

Rico menceritakan, sebelum bekerja di perusahaan ini sebenarnya sudah mendirikan komunitas Pondok Inpirasi yang kini sudah berbentuk yayasan. Selama tujuh tahun mengabdi di bidang pendidikan, akhirnya dari networking bisa bertemu dengan pendiri perusahaan kosmetik terbesar di Nusantara. Kemudian serius menekuni karir tersebut.

“Pasti banyak liku-likunya dan tantangannya. Alhamdulillah yayasan jalan dan saya juga ikut kerja di sana. Ini berkah untuk saya. Tentunya anugerah ini yang membuat saya lebih tekun dan giat mengembangkan yayasan ini. Karena saya sangat suka di bidang pendidikan,” papar Rico asli kelahiran Tuban ini.

Sementara itu, Wakil Ketua PWI Tuban, Suwandi mengucapkan terima kasih atas kunjungannya di Bumi Wali dan berbagi ilmu terkait pengembangan pendidikan.

Wartawan Harian Bangsa ini mengatakan, jurnalis Tuban sebagian juga ikut dalam komunitas pendidikan, khususnya literasi. Dalam komunitas tersebut, sedikit banyak membagikan ilmunya terutama dalam bidang jurnalistik ke pelajar maupun santri di Tuban.

“Sebenarnya kita juga ada beberapa program yang mengarah ke edukasi. Namun, karena terbentur Covid-19, jadi tertunda,” katanya.

Suwandi menambahkan, literasi di Tuban kondisinya kembang kempis. Tidak seperti daerah metropolis lainnya. Sebab, lingkungan yang dibangun tidak banyak yang suka dengan literasi sehingga hanya sebatas matahari terbit kemudian terbenam lagi.

“Dulu di sini toko buku ada beberapa. Namun, lambat laun sudah tidak ada lagi. Ini membuat miris kita semua,” pungkasnya.(Roy/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top