Pemkot Malang Rangkul Mahasiswa Papua Barat Lebih Harmonis

Wali Kota Malang Sutiaji mendapatkan penutup kepala khas adat Papua Barat, ketika mengunjungi asrama mahasiswa Papua Barat, di Jalan Candi Bajang Ratu bersama Forkopimda setempat, Minggu (11/04/2021). Foto : ist

MALANG, SUARADATA.com-Forkopimda Kota Malang membuka diri dan memberikan ruang terbuka kepada mahasiswa atau pemuda Papua Barat yang sedang menimba ilmu di bumi Arema. Terlebih, bagi mahasiswa yang ingin berprestasi atau berkarya secara hal positif.

Hal itu diutarakan Wali Kota Malang Sutiaji bersama Ketua DPRD I Made RK, Kapolresta Kombes Pol Leo Simarmata serta Dandim0833 Letkol Inf Ferdian P saat mengunjungi asrama atau kos mahasiswa Papua Barat dari Teluk Wondama yang ada di kawasan Jalan Candi Bajang Ratu, Lowokwaru Kota Malang.

Sutiaji mengatakan, adik – adik mahasiswa jangan merasa terkucilkan hidupnya. Anggaplah Kota Malang ini seperti hidup di kampung sendiri, dijaga dan dirawat layaknya milik kalian bersama.

“Wujudkan rasa cinta kalian penuh dengan kasih saling berkomunikasi dan menyayangi,” kata Sutiaji, Minggu (11/4/2021).

Politikus Demokrat ini juga menyatakan, akan mengajak atau melibatkan mahasiswa Papua pada satu kesempatan kegiatan Pemkot. Hal itu telah disampaikan kepada asosiasi perguruan tinggi swasta Indonesia (APTISI).

“Dirinya mengucapkan rasa terima kasih kepada segenap mahasiswa yang telah membuka diri sekaligus mau berkomunikasi dengan Pemkot Malang serta warga setempat. Kedepannya terus dipupuk lebih harmonis lagi,” cetusnya.

Sementara itu, pengurus Paguyuban Teluk Wondama Papua Barat, Eki Kurube menyatakan, komitmennya menjaga keamanan dan ketertiban serta kondusifitas Kota Malang.

“Kami mohon dimaklumi bila terjadi perbedaan sikap atau pandangan, disebabkan beragam bahasa dan suku etnis di masyarakat Papua. Sehingga tidak menutup kemungkinan ada perbedaan,” ucap Eki.

Namun demikian, pihaknya akan terus mengedukasi dan menanamkan hal positif menuju nilai persaudaraan. Lalu menciptakan karya dan berprestasi kepada adik-adik.

Sekaligus memberikan kesadaran, jika tujuan ke kota Malang adalah mencari ilmu dan persaudaraan. Bukan mencari permusuhan atau keonaran di kampung orang.

“Karenanya kami tetap perlu mendapatkan edukasi maupun komunikasi dari Pemda setempat,” tegas pria sedang menempuh S2 disalah satu kampus di Kota Malang. (Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top