Tiga Bersaudara Jalani Isoman Tanpa Orang Tua
MALANG, SUARADATA.com-Tiga bersaudara warga Perumahan Puskopad Buring, Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Yakni AS (18) kelas XII SMA SLB, Am (15) kelas 9 SMP dan Ma (10) kelas 10 SD menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya tanpa didampingi kedua orang tua.
Pasalnya, kedua orang tuanya berinisial Sb (53) notabene guru ASN salah satu SMPN di Kota Malang dirawat di RS Saiful Anwar. Ibunya berinisial Ik (50) telah meninggal dunia. Keduanya menjadi korban keganasan covid-19.
Salah seorang petugas Puskesmas Kedungkandang, Endah Purwati menjelaskan, awalnya sekeluarga menjalani isoman sejak 4 Juli 2021 lalu. Berdasarkan hasil swab-nya positif terpapar covid-19.
“Beberapa hari jalani isoman dan ayah (Sb) mengeluhkan rasa sakit sesak sehingga dilarikan ke RSSA hingga saat ini,” terang Endah.
Kata dia, terkait ibunya (Ik) mengalami hal serupa (sesak) selang dua atau tiga hari dari suaminya. Namun, perkembangan kesehatannya melemah dan akhirnya dipanggil sang khalik. Dan Ik meninggal di RSSA sekitar lima hari lalu, beliau meninggalkan suami dan ketiga anaknya.
“Dan ketiga anaknya yakni AS, Am dan Ma murni jalani isoman selama kurang lebih 17 sampai 18 hari dari tanggal 4 sampai 21 Juli 2021. Sebenarnya, mereka bertiga sudah dinyatakan sehat atau bebas covid pada Selasa (20/07/2021) kemarin. Tapi disempurnakan hingga Rabu (21/07/2021),” bebernya.
Sementara, selama masa pengawasan dan pemantauan terhadap ketiga bersaudara tersebut. Pihaknya bersama warga RT 5 di RW 3 Perum Puskopad serta pihak terkait bahu membahu memberikan bantuan berupa makanan dan obat-obatan.
Di hari yang sama, pasca apel gabungan launching program SAMA RAMAH. Wali Kota Malang Sutiaji bersama Forkopimda dan Tim SAMA RAMAH langsung aksi ke lapangan dengan menjenguk tiga remaja bersaudara yang jalani isoman. Sekaligus memberikan bantuan paket sembako.
Wali Kota Malang Sutiaji dalam kesempatan itu menandaskan, inilah bagian dari kepedulian dan kebersamaan menangani pandemi. Pihaknya memberikan semangat atau motivasi kepada ketiga remaja tersebut. Karena posisinya sudah pasti sangat membutuhkan figur orang tua dalam mendampingi kondisinya tengah sakit.
“Hadirnya SAMA RAMAH semoga mempercepat pemulihan kesehatan maupun trauma mereka. Kepedulian masyarakat dan pihak yang terlibat serta pemerintah, menunjukan kita masih memiliki nilai gotong royong dan kebersamaan membantu saudaranya yang tengah diuji sakit,” pungkasnya.(Afd/And/Red)