Olahraga Gaya Hidup dan Moralitas Bangsa

Penulis: M. Yusuf Ali

(Bendahara Umum ABTI Jatim)

(Alumni Fakultas Ilmu Keolahragaan UNESA)

Salam olahraga

Dewasa ini dengan semakin berkembangnya gaya hidup yang semakin modern, serba instan dan pola makan yang tidak sehat sangat mempengaruhi kualitas hidup. Baik Kesehatan secara jasmani maupun kesehatan mental individu.

Kalimat mencegah lebih baik daripada mengobati bukan hanya jargon tetapi harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada tulisan kali ini akan sedikit mengulas mengenai pentingnya olahraga. Karena sebagai gaya hidup dan moralitas individual yang terimplementasi dengan kejadian, terutama tragedi olahraga belakangan ini.

Banyak penelitian secara ilmiah, olahraga disamping mampu meningkatkan kesehatan jasmani juga membuat mental jauh lebih baik. Daripada mereka yang tidak pernah melakukan aktifitas olahraga. Tentu ini juga menjadi catatan penting dalam membangun pola pikir dan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.

Beberapa waktu belakanganya ini kita banyak menjumpai perilaku perilaku individu yang mengalami kemunduran moral. Sebagai jatidiri anak bangsa Indonesia yang kuat sehat seharusnya mengedepankan etika sosial yang positif. Bukan berubah menjadi individu yang mudah marah, suka melakukan kekerasan dan lebih mengedepankan cara negatif dalam menyelesaikan permasalahan.

Krisis moral ini semakin akan menjalar masuk dalam sendi sendi kehidupan kita sehari-hari. Apabila semua abai dan tidak melakukan tindakan pencegahan menghadapi ini.

Olahraga adalah sarana yang sederhana dan tepat untuk menanamkan nilai moral. Baik sebagai individu maupun sebagai anak bangsa yang akan melanjutkan perjuangan dimasa depan. Selain itu, juga dalam tingkat satuan Pendidikan, olahraga menanamkan nilai dan norma positif yaitu sportif.

Selanjutnya, bersikap tanggung jawab dan dak membedakan suku, ras, agama. Disisi lain, memaknai sebuah kemenangan dan kekalahan adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan atau perlombaan olahraga.

Meskipun kita semua sadar dalam olahraga masih jumpai perilaku individu yang tidak sportif. Seperti, mencederai lawan, kekerasan dalam pertandingan, yang jauh dari nilai dan prinsip dasar olahraga.
Melalui olahraga individu optimis mampu belajar nilai-nilai kehidupan. Yaitu kerjasama gotong royong, tanggung jawab, keadilan, persatuan, toleransi, disiplin yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional (UU RI Nomor 3 Tahun 2005) Bab 1, Pasal 1, ayat 4, olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial.

Berdasarkan tujuannya, olahraga dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) olahraga pendidikan ; (2) olahraga rekreasi ; (3) olahraga prestasi. Di samping itu, menurut dasar pelaksanaanya, olahraga dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) olahraga amatir; (2) olahraga professional (3) olahraga penyandang cacat.

Semua macam olahraga disebutkan diatas mempunyai fungsi yang sama. Yaitu mengembangkan jasmani, rohani, dan sosial serta membentuk watak dan kepribadian bangsa yang bermartabat.

Sebagai generasi yang akan mewarisi bangsa ini dimasa depan mari membangun moralitas yang kuat. melalui olahraga. Karena olahraga disamping membuat jasmani menjadi sehat adalah sarana pemersatu bangsa dalam hal apapun. Menjauhkan dari ego sectoral daerah suku ras dan agama.

Hal ini memang tidak mudah, namun dengan komitmen yang baik (political will dan political action) dari semua pihak tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Tujuannya, jelas untuk menjadikan olahraga sebagai instrumen membangun nilai dan karakter bangsa dimasa depan menjadi kenyataan.

Salam olahraga

Salam kesetiakawanan sosial

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top