Mengamuk Tak Diberi Rokok, Penderita Gangguan Jiwa di Tuban Tewas Dikeroyok

Kedua pelaku saat di mintai keterangan di Mapolres Tuban.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Sucipto (46), warga Dusun Semanding, Desa Sandingrowo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia setelah dikeroyok oleh dua orang yang juga sebagai perangkat desa, pada Sabtu (3/7/2021).

Hal tersebut dibenarkan, oleh KBO Satreskrim Polres Tuban, Iptu Rianto saat dikonfirmasi di Mapolres. Menurutnya, korban dan pelaku diketahui masih memiliki hubungan keluarga. Kini kedua pelaku berinisial ES dan T masih menjalani pemeriksaan marathon di Mapolres Tuban.

“Kasus ini masih lidik. Dan keterangan dari keluarga, korban menderita gangguan jiwa,” ungkapnya, Selasa, (6/7/2021).

Lebih lanjut, Rianto mengatakan, kejadian tersebut bermula ketika korban datang ke rumah pelaku untuk meminta rokok, Sabtu malam, (3/7/2021), sekitar pukul 22.16 Wib. Namun, dijawab salah satu keluarga bahwa tidak memiliki sebuah rokok.

“Korban masuk ke rumah tersangka minta rokok. Kemudian di jawab keponakannya tidak punya rokok,” tegasnya.

Merasa tidak percaya, lalu korban yang memiliki gangguan jiwa itu mengamuk dengan membawa sebuah kayu. Hingga akhirnya terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh kedua pelaku. Akibatnya, korban tumbang dan meninggal dunia dalam insident tersebut.

“Korban saat itu sempat mengamuk,” terangnya.

Lebih lanjut, sampai saat ini anggota Satreskrim Polres Tuban masih melakukan pendalaman pada kasus tersebut. Semabari menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab secara pasti korban meninggal dunia. Namun, begitu para pelaku mengaku tidak ada niat untuk membunuh korban.

“Penyebab korban meninggal masih menunggu visum. Mereka masih keluarga dan pelaku mengaku tidak ada niat untuk membunuh,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut pengakuan ES saat ditanya oleh penyidik mengungkapkan, saat berada di rumahnya, korban mengamuk meminta rokok. Kemudian korban beradu fisik dengan pelaku.

“Saat mengamuk korban saya rangkul dari depan, mau saya banting postur saya kalah besar malah saya tertindih korban dan saat jatuh korban tetap saya pegang,” tuturnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top