Rasa Kangen Terhadap Sekolah dan Teman serta Guru, PTM Solusinya

Wali Kota Malang Sutiaji bersama Ketua Komisi D Ahmad Wanedi didampingi Kadinkes dan Kadindikbud menyapa siswa kelas VI SDN Kauman 1 Malang. Di hari pertama masuk sekolah secara tatap muka, Senin (19/04/2021). Foto : Afd

MALANG, SUARADATA.com-Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Ahmad Wanedi mendukung penuh upaya Pemkot dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) setempat dalam menggelar pembelajaran sekolah secara pertemuan tatap muka (PTM) sistem terbatas mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP.

“Namun demikian, kami berpesan kepada Pemkot khususnya Dindikbud Kota Malang yang memiliki kewenangan terhadap penyelenggaraan PTM di sekolah. Harapannya tidak sampai menjadi cluster baru untuk sebaran covid-19 dari lembaga pendidikan,” kata Wanedi.

Kata dia, DPRD ingin memastikan saat peninjauan pelaksanaan PTM di sekolah, senantiasa berjalan aman dan lancar. Dengan catatan penerapan protokol kesehatan menjadi prioritas utama untuk ditaati atau dipatuhi oleh semua pihak di lingkungan sekolah.

“Mengawali PTM tersebut semoga semakin mendekatkan tercapainya tujuan pendidikan yang sebenarnya,” paparnya.

Berdasarkan kondisi di lapangan, DPRD melihat rasa kangen antar siswa, antar guru maupun siswa ke guru atau sebaliknya. Sehingga, tatap muka ini ibaratnya temu kangen lama tak jumpa.

Disisi lain, menurut Wanedi, kehendak segera adanya tatap muka juga dilatarbelakangi adanya kejenuhan selama setahun lebih pembelajaran daring berlangsung.

“Belum lagi efek dari daring, jika terlalu lama dijalankan. Akan memberikan dampak kurang baik kedepannya bagi siswa itu sendiri,” bebernya.

Ia meminta, kepada pihak sekolah plus orang tua saling mendukung dan menguatkan kepada anak atau siswa dalam menerapkan protokol kesehatan secara keseluruhan.

“Dalam rangka sama – sama menjaga iman dan imun serta rasa aman sehat di lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menambahkan, dengan diterbitkan SE Nomor 15 tahun 2021 bagian dari rekomendasi Kepala Satgas Covid-19 dalam hal ini Walikota. Pelaksanaan PTM di sekolah ditekankan kepada semua sekolah taat dan patuhi sarana prasarana protokol kesehatan secara menyeluruh.

Antisipasi terjadinya kerumunan di lingkungan sekolah misalnya, pihak sekolah bisa memerintahkan kepada siswa saat mau cuci tangan pakai sabun terjadi antrian panjang.

“Maka siswa dialihkan untuk pakai Handsanitizer yang sudah dibawanya sejak dari rumah. Hal ini lebih praktis dan efektif,” tambah Husnul.

Satu lagi, ketika ada salah seorang terpapar positif covid-19 di salah satu lingkungan sekolah. Satgas Covid akan mengevaluasi secara keseluruhan, tidak hanya di satu sekolah situ aja. Sebab dikhawatirkan sekolah lainnya mengalami hal serupa.

Jika lebih dari satu atau dua sekolah mengalami terpapar positif covid. Satgas Covid dalam hal ini Dinkes bersama Puskesmas akan memberikan masukan kepada Kepala Satgas Covid-19 yakni Wali Kota Malang.

“Apakah penyelenggaraan PTM bisa dilanjutkan atau tidak, maka Wali Kota Malang yang berhak memutuskannya akan hal itu,” sambungnya.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top